Buku ajar ini disusun terdiri dari 5 bab yang disampaikan dalam kurun waktu 14 kali pertemuan. Bab yang dibahas meliputi BAB I - BAB V yang meliputi konsep dasar pangan fungsional, karakteristik dilakukan dalam berbagai produk pangan fungsional sebagai pewarna makanan, permen dan minuman herbal. Potensi pengembangan sumberdaya alam berbasis tanaman obat seperti bawang tiwai yang telah banyak dimanfaatakan oleh masyarakat Kalimantan Timur sebagai obat alternatif sangat penting untuk dilakukan khususnya dalam mendukung Beberapa contoh produk pangan fungsional yang populer antara lain: mi instan diperkaya vitamin dan mineral, permen mengandung zat besi dan vitamin, sosis diperkaya serat dan oligosakarida atau Contoh dari diversifikasi olahan pala, diantaranya manisan daging buah pala, sirup pala, saos pala, selai pala, dodol pala, dan sari buah pala. Dr. Tjahja Muhandri, dosen Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP)-FTETA IPB yang didapuk menjadi narasumber memaparkan tentang teknik pengemasan untuk meningkatkan nilai tambah produk pangan. Untuk dapat disebut sebagai pangan fungsional, paling tidak harus ada tiga faktor yang harus dipenuhi, yaitu (1). Produk tersebut harus berupa produk pangan, bukan kapsul, tablet atau bubuk dan berasal dari bahan yang terdapat secara alami, (2). Produk tersebut dapat dan layak dikonsumsi sebagai bagian dari diet atau menu sehari-hari, dan (3 cO7v1h.

contoh produk pangan fungsional